BERITA

Senin, 11/04/2011 20:41 WIB

Perompak Somalia Ajak ABK Sinar Kudus Salat Berjamaah
 sumber: detik.com


Magelang - Ariyanto (25), yang disandera dalam kapal MV Sinar Kudus di Laut Arab, sempat menelepon keluarganya di Magelang. Mahasiswa Akademi Pelayaran Yogyakarta (AMY) itu, mengabarkan dalam kondisi sehat dan selalu salat berjamaah bersama para perompak Somalia yang menyanderanya.

Demikian ungkap Raminah (43) mengenai percakapan telepon dengan putra sulung pada Jumat pekan lalu. Dia ditemui reporter redetikcom di kediamanannya di Dusun Suko RT 02/ RW 06, Desa Sewukan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin(11/04/2011).

“Dia cerita dalam kondisi sehat di sana. Bahkan setiap masuk waktu salat, diajak berjamaah,” ujar Raminah.

Meski kabar yang disampaikan Ariyanto adalah baik-baik saja, namun Raminah tetap merasa cemas. Dia berharap anaknya untuk segera bisa dipulangkan dan bisa dalam kondisi selamat.

“Dia telepon ke saya masih ditahan di kapal, disandera. Teleponnya cuman sebentar, handphonenya langsung mati,” ungkap Raminah.

Raminah sepertinya sudah mengetahui resiko pekerjaan anaknya di dunia pelayaran. Saat kabar tentang kapal anaknya dibajak dan disandera dirinya hanya sedikit kawatir.

Ruminah berharap PT. Samudera Indonesia Manajemen Ship berusaha keras untuk berusaha membebaskan anaknya dari sandera pembajak di Somalia. Tidak lupa juga kepada pemerintah untuk membantu sekuat tenaga dalam mengupayakan pembebasan anaknya dan 19 teman ABK anaknya yang lain.

(lh/lh)

Pusat Penelitian Fisika - LIPI Ubah Air Banjir Jadi Air Siap Minum
Sabtu, 19 Maret 2011



Ternyata dibalik musibah banjir, ada berkah yang dapat dimanfaatkan bagi pencetus ide kreatif. LIPI melalui Program Kompetitif Energi dan Air berinisiatif mengolah air bersih melalui sistem water purification (pemurnian air), yang hasilnya cukup memenuhi kebutuhan para korban banjir yaitu sebanyak 10 liter pPengolah_Banjirer menit.

Para Peneliti pada Pusat Penelitian Fisika berhasil melakukan ujicoba pengolahan air di Dusun 111 Gempol Tengah, Desa Purwadana, Kecamatan Teluk Jambi, Kabupaten Kerawang, Jawa Barat. Salah satu Peneliti, Nanik Indayaningsih yang juga menjadi penanggung jawab, menjelaskan, "Kami mengembangkan Unit System Mobile, yang mampu mengolah air dari beragam sumber seperti air sungai, air hujan, air luapan banjir dengan output 10 liter/menit."

Nanik menerangkan secara detail," Purifikasi (water purification) adalah suatu proses untuk menghilangkan polutan bahan kimia, kontaminasi biologis, benda kasar (partikel) untuk menghasilkan air minum (drinking water).
Lanjutnya," Inti kerjanya terletak pada cyclone filter yang digunakan didisain berbentuk tube dengan bagian atas lebih spesifik menggunakan bahan stainless steel ada material body dan mesh wire dengantingkat kehalusan filtrasi secara gradual."

Prinsip umum proses cyclon separator ini adalah feed water masuk (inlet air kotor) secara tangensial (berputar) bertujuan untuk mempercepat aliran air kotor melalui separator. Gaya sentrifugal bertujuan agar partikel yang lebih berat cenderung memisah lebih cepat sampai ke bagian dasar chamber (outlet air kotor) secara gravitasi. Selanjutnya air dengan konsentrasi suspended solid yang lebih ringan akan diputar balik ke atas dan dialirkan menuju filter tahap selanjutnya yaitu saringan pasir (sand filter).
Pada proses cyclon ini, Nanik mengakui berhasil menguraikan 40 persen air yang mampu lanjut ke saringan pasir, untuk tahap selanjutnya filtrasi pasir ini mampu menghilangkan kotoran berupa partikulat (fisik) sampai dengan ukuran 0,01 mikron," ujarnya saat uji coba.
Peneliti lain Pardamean Sebayang, menambahkan,"Proses pemurnian dilanjutkan dengan ultrafiltrasi (UF) serta proses filtrasi reverse osmosis (RO) dengan menggunakan membran semi permeable untuk menghasilkan 0,0001 mikron.

Sistem RO ini mampu menyaring ion-ion (logam berat) dalam air hingga 99,9 persen.Nah pada tahap ini didapat air bersih yang siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, ungkap Pardamean.
Apabila ingin mendapatkan air siap diminum, Nanik menjelaskan," Proses dilanjutkan dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV) sebagai media disinfectant akhir,"Pada uji coba di Karawang, semula air sungai memiliki tingkat kekeruhan 636, setelah menjadi air bersih tingkat kekeruhan menjadi 0, dan ini dapat mengatasi permasalahan air minum di daerah rawan gempa dan banjir sekitar 4800 jiwa atau untuk konsumsi air bersih sebanyak 288 jiwa,"ungkapnya.
Technology Indonesia